Di sudut Lapangan Kradenan, Sleman, tampak seorang perempuan sepuh duduk tenang sambil menggenggam sapu lidi. Beliau adalah Nenek Wagiyem, yang sejak muda menggantungkan hidup dari berdagang di pasar. Namun setelah jatuh dari kursi dan mengalami cedera kaki cukup parah, langkahnya tak lagi kuat. Kini, dengan tongkat yang setia di sampingnya, beliau hanya mampu duduk di satu tempat sambil berharap ada pembeli kadang hanya 5 sampai 8 sapu terjual dalam seminggu. Meski tubuh renta, penglihatan mulai kabur, dan pembeli makin jarang, semangat Nenek Wagiyem untuk tetap berusaha tidak pernah padam.

Di rumah sederhana, ia tinggal berdua dengan suami yang kini berusia 85 tahun. Keduanya pernah kehilangan satu-satunya anak saat masih balita, sehingga di hari tua ini mereka saling menopang seadanya. Biaya hidup harian, kebutuhan kesehatan, hingga ongkos berjualan kini semakin berat, belum lagi sisa hutang perawatan akibat insiden jatuh beberapa tahun lalu. Dengan kondisi ekonomi yang rapuh, kebutuhan donasi sebesar Rp25.000.000 sangat berarti untuk membantu pemenuhan kebutuhan sehari-hari, perawatan kesehatan, serta menopang keberlanjutan usaha kecil yang menjadi satu-satunya penghasilan mereka.

Nenek Wagiyem tidak ingin membebani siapa pun, beliau tetap berjualan dengan sisa tenaga yang ia punya. Keteguhan dan kemandiriannya mengajarkan kita perjuangan seorang lansia yang masih ingin berdiri di atas kakinya sendiri meski hidup berkali-kali menguji. Mari hadir untuk meringankan langkahnya, menjaga senja beliau tetap hangat dan bermartabat. Setiap rejeki yang kita sisihkan adalah harapan baru untuknya.

Legalitas
| Nama | : | Yayasan Bantu Beramal Bersama |
| Izin KEMENKUMHAM | : | AHU-0009568.AH.01.04.Tahun 2024 |
| Izin Kemenkeu (NPWP) | : | 19.875.390.7-542.000 |
| Izin NIB | : | 2706240049522 |
| Izin Domisili | : | 140/IV/2023 |
| Izin Dinsos | : | 846/564 |